Friday, January 22, 2010

Injil Thomas # 93

Injil Thomas # 93:
Jangan beri apa yang suci kepada anjing, atau anjing-anjing itu akan melemparnya ke gundukan rabuk. Jangan lempar mutiara-mutiara kepada babi, atau babi-babi itu akan menghancurkannya.” (Matius 7:6; Lukas 14:35; Didakhe 9.5; Pseudo-Klementin Rekognisi 2.3; 3.1; Ahmad ibn Hanbal, al-Zuhd, h. 144 [no. 477])

Kata Yesus kepada murid-muridnya: “
Wahai murid-muridku, jangan lempar mutiara kepada babi, sebab babi itu tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dengan mutiara itu. Jangan ajarkan hikmat kepada orang yang tidak menginginkannya, sebab hikmat lebih mulia dari mutiara dan barangsiapa menolak hikmat orang itu lebih buruk dari seekor babi.” (Ahmad ibn Hanbal, al-Zuhd, hlm 144, no 477)
Komentar:
Dalam logion 92 diungkapkan bahwa ada hal-hal yang menyangkut pengajaran yang Yesus sebelumnya tunda untuk menjelaskannya. Alasan penundaan ini diberikan dalam logion 93 ini. Yesus sangat berhati-hati dalam menyampaikan ajaran-ajarannya karena dia khawatir akan ada ajaran-ajarannya yang “suci” dan “berharga” jatuh kepada orang yang tidak patut (yang dikiaskannya sebagai “anjing” dan “babi”). Dalam
Pseudo-Klementin Rekognisi 2.3 ditemukan tafsiran yang sama atas logion 93 ini: “Kita harus sangat berhati-hati supaya kita tidak melemparkan mutiara kita kepada babi” pada saat kita mengkhotbahkan firman kebenaran kepada para pendengar yang dipenuhi orang yang patut dan yang tidak patut sekaligus. Seorang pengajar kebenaran harus berhati-hati ketika dia mengemukakan kebenaran di tengah orang banyak yang bercampur-baur karena “jika dia menyampaikan kebenaran yang murni kepada orang yang tidak ingin mendapatkan keselamatan, dia sesungguhnya melukai dia yang telah mengutusnya dan yang darinya dia telah menerima perintah untuk jangan melempar mutiara ucapan-ucapannya kepada babi dan anjing” (Rekognisi 3.1).