Thursday, January 21, 2010

Injil Thomas # 42

Injil Thomas # 42:
Yesus berkata, “Jadilah pelintas.”
(Bdk Pseudo-Klementin Homili 2.9; ’Abdallah ibn Qutayba, ’Uyun 2.328)

Komentar
:
Kata “Jadilah pelintas” dalam logion ini dalam bahasa Yunaninya adalah este parerkhomenoi, yang sangat mungkin adalah terjemahan dari kata Ibrani avar, yang dapat diterjemahkan “Jadilah musafir” atau “Jadilah pelintas”. Jika logion 42 ini dikaitkan dengan logia 39-41 yang berisi nasihat kepada murid-murid Yesus untuk tidak mengikuti orang Farisi dan para ahli kitab, terjemahan “Jadilah pelintas” lebih tepat sebab dengan ucapannya ini Yesus meminta murid-muridnya untuk “melintasi” atau “melewati”, dalam arti: tidak memperhatikan ajaran-ajaran orang Farisi dan para ahli kitab yang tidak membawa mereka kepada pengetahuan, tetapi menaruh komitmen hanya kepadanya. Jika dipahami demikian, logion 42 ini sejajar dengan nasihat dalam Pseudo-Klementin Homili 2.9 yang meminta seseorang untuk melewati atau tidak memperhatikan semua ajaran lain, kecuali ajaran Yesus saja, dan untuk “mengikatkan dirinya sepenuhnya hanya kepada sang Nabi Kebenaran”. Sebagai pembanding, teks Mazmur 119:37 dapat dirujuk: “Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!”

Jika diterjemahkan “Jadilah musafir”, logion 42 ini jadi bisa diartikan sebagai perintah untuk murid-murid Yesus tidak terikat pada dunia ini tetapi menarik diri dari dalamnya, sehingga menampilkan suatu gaya hidup asketis soliter (atau: enkratis), yang sebetulnya bukan merupakan gaya hidup komunitas Yahudi-Kristen yang memakai Kernel Injil Thomas. Sebuah ucapan dalam ’Abdallah ibn Qutayba, ’Uyun 2.328 berbunyi “Dunia ini adalah sebuah jembatan. Seberangi jembatan ini tetapi jangan membangun di atasnya.” Ucapan ini menampilkan suatu gaya hidup asketis soliter ini, gaya hidup tidak mengikatkan diri pada dunia ini.